Sejarah Kelurahan

SEJARAH KELURAHAN DOKIRI

Dokiri adalah sebuah kelurahan yang berada di kecamatan tidore selatan kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Dokiri jauh sebelum terbentuknya kabupaten Halmahera Tengah(HALTENG) wilayah ini dulu merupakan dusun atau anak desa dari Toloa yang merupakan bagian integral dari wilayah Kesultanan Tidore yang mana dalam pembagian adat kesultanan daerah ini masuk kedalam bobato, “gimalaha rora” atau juga disebut “soa rora”. “soa” yang berarti wilayah teritorial dan “rora’’ yang berarti enam jadi soa rora dapat di artikan enam wilayah teritorial. Enam wilayah atau Gimalaha Rora tersebut antara lain ,Gimalaha Gamtohe,Gimalaha Toma Idi,Gimalaha Ta Hisa, Gimalaha Toma Nyili, Gimalaha Banawa, Gimahala Dokiri.Seiring berjalan waktu diberlakukannya pemerintahan administrasi kabupaten  Halmahera Tengah(HALTENG) , maka jadi dibeberapa wilayah atau soa tersebut dilebur menjadi satu desa yang diberi nama desa Dokiri. dan memisahkan diri dari desa Toloa tahun 1962. kemudian diangkatlah bapak Balamo Habu Goru, sebagai kepala desa yang pertama. Wilayah-wilayah atausoa yang dilebur menjadi desa Dokiri antara lain, sebagian wilayah Gimalaha Toma Nyili, wilayah Gimalaha Banawa, wilayah Gimalaha Dokiri. Ketiga wilayah teritorial ini dihuni oleh tiga komunitas  denga masing-masing marganya, marga Dukomalamo dengan teritorial Gimalaha Toma Nyili, marga Malagapi dengan  teritorial Gimalaha Banawa, marga Maradjalussy dengan teritorial Gimalaha Dokiri

Dalam catatan sejarah perjuangan Kesultanan Tidore peran dari ketiga gimalaha ini sangat besar dalam mendukung perjuangan Sultan Nuku dan menjadi pendamping setia yang selalu menyertai dan mengawal Sultan Nuku terutama dalam keadaan-keadaan penting , catatan ini pun diperkuat oleh literatur sejarah Kesultanan Nuku yang ditulis oleh Maswin A. Rahman pada saat  Sultan Nuku melakukan penyerangan ke Tidore untuk merebut kembali pulau Tidore dari tangan Patra Alam yang merupakan anti kompeni. Gimalaha Banawa yang bernama Khairun Malagapi dan Gimlaha Dokiri Mangoda Maradjalussy dikirim terlebih dahulu ke Tidore sebagai pimpinan pasukan perintis yang bertugas melumpuhkan kekuatan Patra Alam dari dalam keraton penyerahan ini dikenal dengan Revolusi Tidore pada tahun 1997    

Soa atau wilayah ketiga Gimalaha yang sudah dilebur menjadi desa Dokiri pada tahun 1962 dengan kepala desa Balamo Habu Goru banyak mengalami perubahan kemjuan diberbagai bidang dan seiring berjalannya waktu desa Dokiri berubah status menjadi kelurahan pada tahun 1981, dengan kepala kelurahan yang pertama adalah bapak Muhammad Goru. 

Dan berikut kami tampilkan nama-nama kepala desa dan lurah kelurahan Dokiri. 

 | No | Foto | Nama | Jabatan | Periode
 | 1 |   | Balamu Habu Goru | Kepala Desa | 1962-1981
 | 2 |   | Muhammad Goru | Kepala Kelurahan | 1981-1985
 | 3 |   | Hadi Dukomalamo | Kepala Kelurahan | 1985-1991
 | 4 |   | Ahmad Marsaoly | Kepala Kelurahan | 1991-1993
 | 5 |   | Hamid Fathun | Kepala Kelurahan | 1993-1996
 | 6 |   | Hadi Dukomalamo | Kepala Kelurahan | 1996-1998
 | 7 |   | Sofyan Saraha  | Kepala Kelurahan | 1998-2001
 | 8 |   | Muhtar Marsaoly | Kepala Kelurahan | 2001-2004
 | 9 |   | Umi Kamaluddin | Kepala Kelurahan | 2004-2007
 | 10 |   | Sarif Haiyun | Kepala Kelurahan | 2007-2008
 | 11 |   | Hamza In | Kepala Kelurahan | 2008-2013
 | 12 |   | Hasim Adam | Kepala Kelurahan | 2013-2015
 | 13 |   | Samsu Hadi | Kepala Kelurahan | 2015-2017
 | 14 |   | Saoda Malagapy | Kepala Kelurahan | 2017-2019
 | 15 |   | Muis Marajabessy | Kepala Kelurahan | 2019-2022
 | 16 |   | Algfan Gafur | Kepala Kelurahan | 2022-Sekarang 

Demikian sekilas tentang sejarah kelurahan Dokiri , semoga bermanfaat, masukan dan kritikan dalam penyempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan.